Topic
Home / Berita / Akhir Drama Agresi Israel ke Gaza

Akhir Drama Agresi Israel ke Gaza

dakwatuna.com – Puluhan ribu rakyat Palestina, hari Selasa, 20/01/09 menggelar acara long march merayakan kemenangan bangsanya atas agresi Israel. Sebelumnya Hamas menyerukan kepada seluruh penduduk di kota Gaza menggelar aksi bersama selepas shalat zhuhur. Aksi itu sebagai bentuk dukungan terhadap para pejuang Palestina yang dengan berani dan tegar menghadapi agresor Zionis-Israel.

Aksi long march itu dimulai dari Gedung UNRWA menuju sekolah Fakhoura di kamp Jabalia di sebelah utara Gaza.

Long march berhenti sejenak di depan rumah Dr. Nizar Rayyan, tokoh Hamas yang telah syahid beserta seluruh keluarganya akibat pemboman Israel. Dalam aksi ini para pemimpin Hamas ikut ambil bagian, mereka berjalan kaki, menyatu dengan peserta yang lain. Para peserta long march membawa bendera hijau, lambang Hamas.

Sementara itu, juru bicara Brigade Al-Qassam dalam konferensi persnya, menyatakan, selama agresi militer Zionis-Israel ke Gaza, Brigade Al Qassam berhasil menewaskan 80 tentara Israel, dan ratusan lainnya luka-luka. Brigade al-Qassam telah menembakkan roket-roket ke Sderot 213 kali.

Brigade al-Qassam menegaskan keberhasilannya menghancurkan 47 tank Merkava, yang menjadi kebanggaan Israel, puluhan bulldozer, dan menjatuhkan 4 helicopter Apache milik Israel.

Perwakilan Hamas di Lebanon, Osama Hamdan, menegaskan bahwa tidak ada lagi dialog nasional dengan Otoritas Palestina atau Fatah, yang dipimpin Mahmud Abbas. Rekonsiliasi nasional dan pemerintahan persatuan sudah tamat. Karena, pemerintahan Otoritas Palestina, yang dipimpin Presiden Mahmud Abbas, ikut berkomplot dengan Israel yang melakukan agresi ke Gaza.

Tokoh Hamas, yang berada di Kairo Bardaweel, menuduh aparat intelijen Otoritas Palestina berkomplot dengan intelijen Israel (Shin Bet) untuk melakukan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh Hamas, seperti Nizar Rayyan dan Said Siyam. Para intelijen Otoritas Palestina itu, ikut operasi dengan dinas intelijen Israel (Shin Bet) melakukan pembunuhan tokoh-tokoh Hamas, dan memberikan informasi tempat tinggal para tokoh Hamas.

Pernyataan Bardaweel ini berdasarkan pengakuan orang-orang yang menjadi anggota intelijen Otoritas Palestina yang berhasil ditangkap pasukan Hamas.

Sementara itu intelektual Arab, Munir Syafiq ketika berbicara di stasiun TV Al Jazera pada hari Selasa, 20/1/2009 lalu, mendorong upaya serius dibentuknya Front bersama yang beranggotakan seluruh elemen pejuang Palestina yang menentang Zionisme Israel, termasuk juga di dalamnya personanl-personal dari kalangan Fatah yang berseberangan dengan pemimpin mereka. Inilah jalan untuk persatuan nasional dan kemajuan bangsa Palestina. Ia juga menghimbau agar tidak mengindahkan proposal “damai” yang diajukan oleh Mesir, karena lebih cenderung memecah belah persatuan nasional dan dunia Arab. (em/io/ut)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (10 votes, average: 9.70 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization