Topic
Home / Berita / Deklarasi Jakarta untuk Kemerdekaan Palestina

Deklarasi Jakarta untuk Kemerdekaan Palestina

dakwatuna.com – Konferensi Internasional untuk Kemanusiaan Palestina resmi ditutup pada hari Ahad, 2 Nopember 2008 oleh Menteri Pertanian Indonesia, Dr. Anton Apriantono. Hajatan besar yang diprakarsai oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) ini dihadiri oleh 25 perwakilan negara dan lebih dari 300 NGO dalam dan luar negeri. Pemerintah Indonesia dan masyarakatnya mendukung penuh kegiatan ini, itu terlihat dari kehadiran beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Menlu berkenan membuka acara ini, jamuan makan malam dihadiri oleh Menpora dan dan pada malam kedua Menteri Pariwisata Indonesia diwakili oleh staff ahlinya, dan ditutup oleh Mentan RI.

Berikut closing statement dari panitia konferensi yang diterima dakwatuna.com:

Atas keramahan tuan rumah Pemerintah Republik Indonesia dengan Komite Anti Penjajahan dan Hak Asasi Manusia PBB dan dengan kebaikan presiden Republik Indonesia, DR. H. Bambang Susilo Yudhoyono, akhirnya Konferensi Internasional Kemanusiaan untuk Korban Penjajahan (Palestina) dengan tema “Hentikan Penjajahan untuk Kehidupan yang Lebih Baik” terselenggara sejak 31 Oktober – 2 Nopember 2008 bertepatan dengan 2 – 4 Dzul Qaidah 1429 H. di Jakarta dengan dihadiri lebih dari 500 peserta dari berbagai negara.

Konferensi ini membahas kondisi bangsa Palestina di bawah penjajahan dilihat dari berbagai aspek kehidupan: Kesehatan, Ekonomi dan Sosial. Dan juga memantau apa yang telah dilakukan penjajah terhadap bangsa Palestina yang telah sampai pada tarap kejahatan perang. Di antaranya:

  1. Penindasan terhadap anak-anak dengan berbagai prilaku yang tidak berkeprimanusiaan seperti pembunuhan, kelaparan, penangkapan, dan menghalangi hak-hak mereka untuk mendapatkan pengobatan dan pendidikan. Hal ini bertentangan dengan resolusi PBB no 37, 38.
  2. Melakukan berbagai tindak penyiksaan dan merampas hak asasi rakyat Palestina, seperti: pembunuhan, penangkapan, isolasi, mencegah pengobatan, memecah belah keluarga dan melakukan blockade terhadap penduduk dan mencegah mereka untuk mencari nafkah tanpa mengindahkan resolusi internasional yang dengan jelas memasukkan hal tersebut dalam tindak kejahatan, seperti konvensi Jenewa fasal 3, 31, 49, 59 dan resolusi PBB tentang tindakan rasis.

Konferensi ini mengecam seluruh tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama manapun yang mengumumkan solidaritas terhadap bangsa yang terjajah, khususnya bangsa Palestina yang paling menderita.

Berdasarkan diskusi dan sidang-sidang komisi maka konferensi ini merekomendasikan hal-hal berikut:

  1. Konferensi ini menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat presiden Republik Indonesia, DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono.
  2. Dan juga menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah, parlemen dan bangsa Indonesia atas keramahan mereka dan kesetiaan mereka membantu bangsa Palestina.
  3. Konferensi menegaskan bahwa rakyat palestina berhak untuk mendapat kemerdekaan dan terbebas dari penjajahan, adalah sesuai dengan undang-undang internasional, dan mendesak PBB serta semua Negara untuk bekerja keras menghentikan penjajahan di Palestina dengan segera.
  4. Konferensi menolak penggalian dan segala bentuk pengrusakan yang terjadi di masjid Al-Aqsha dan sekitarnya, serta menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak untuk memasuki tempat-tempat ibadah mereka dengan bebas.
  5. Konferensi menghimbau kepada seluruh media massa untuk melaksanakan tugasnya dengan objektif dalam meringankan penderitaan rakyat Palestina.
  6. Berdasarkan rekomendasi dari komisi-komisi dan diskusi-diskusi yang ada dalam konferensi, maka konferensi akan bekerja dan membawanya kepada pihak-pihak yang terkait.
  7. Berdasarkan usulan dari Menteri Luar Negeri Indonesia guna menopang program -pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia Palestina-, akan membentuk komisi ad hoc untuk merealisasikannya.
  8. Konferensi mendukung program pendirian dewan koordinasi bagi lembaga –lembaga sosial masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang advokasi dan perlindungan untuk rakyat Palestina.
  9. Konferensi mendukung adanya forum pengusaha Palestina, dan menghimbau semua pihak untuk mendukung proyek-proyeknya.
  10. Konferensi menegaskan pentingnya optimalisasi profesi dalam rangka memperbaiki kondisi kesehatan dan lingkungan bagi rakyat Palestina.
  11. Konferensi merekomendasikan untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap keluarga Palestina yang membutuhkan dukungan materiil dan moril melalui lembaga-lembaga yang bekerja di sektor ini.
  12. Konferensi merekomendasikan untuk berterimakasih kepada pihak-pihak yang berusaha membuka blockade melalui jalur laut dan kepada negara-negara yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan.
  13. Peserta konferensi melihat pentingnya konferensi seperti ini diadakan setahun sekali dan hendaklah ditetapkan Ketua dan Sekjen Sekretariat Bersama yang bermarkas di Jakarta. Dan konferensi berharap agar negara Indonesia bisa menjadi tuan rumah secara berkesinambungan, mengingat perannya yang sangat penting dalam membantu rakyat Palestina.
  14. Konferensi berterima kasih kepada individu, semua pihak dan lembaga yang telah berperan aktif untuk suksesnya acara ini. (sma/ut)

Redaktur:

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization